Pemahaman yang Salah Tentang Susu Kental Manis
Siapa suka makan makanan yang manis-manis?
Pasti banyak yang suka, deh ya..
Apalagi kalau di atasnya diberi toping susu kental manis, seperti martabak cokelat atau keju, es teler, es campur atau jus alpukat. Rasa manisnya bikin makanan atau minuman jadi semakin nikmat.
Selain digunakan untuk tambahan makanan atau dikucurkan di atas es, ada nggak yang menggunakan susu kental manis sebagai minuman, yang diminum sebagaimana layaknya susu?
Duh, jujur, dulu saya begitu >,<
Maraknya iklan di televisi dan majalah yang menyebutkan bahwa susu kental manis adalah susu yang memiliki kandungan gizi, membuat orang salah persepsi. Apalagi, di iklan-iklan tersebut, susu kental manis disajikan sebagai minuman yang lezat. Padahal, penggunaan susu kental manis yang tepat hanyalah sebagai pelengkap penyajian. Bukan sebagai susu pelengkap gizi.
Ya, sampai saat ini, sebagian orang masih meyakini susu kental manis adalah susu yang dapat membantu tumbuh kembang anak. Sebagian masyarakat sampai saat ini masih memberikan susu kental manis pada anak usia dini. Padahal, susu kental manis atau SKM memiliki kandungan gula yang tinggi. Kandungannya pun berbeda dengan susu yang dibuat khusus untuk tumbuh kembang anak.
Dalam webinar "Membangun Kesadaran Gizi Keluarga dari Usia Dini" bersama YAICI dan HIMPAUDI yang saya ikuti pada tanggal 22 Desember lalu, saya mendapatkan informasi dari narasumber yang hadir. Meski hanya lewat zoom, penjelasan dari Prof, dr. Ir Netty Herawati, M.Si, Bapak DR.dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), Bapak Arif Hidayat, SE, MM, dan moderator Kang Maman Suherman, dapat menambah wawasan tentang apa yang terjadi pada saat ini.
Fakta yang harus diakui, saat ini, angka stunting di Indonesia masih menjadi PR yang harus segera dicarikan solusinya. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, salah satunya adalah kurangnya pemahaman orang tua akan pentingnya memilih makanan yang bergizi pada anak.
Pada kasus SKM, harganya yang murah dan mudah ditemukan di warung-warung, membuat sebagian orang tua menjadikannya sebagai pelengkap gizi anak. Padahal, masih banyak bahan makanan lain yang terjangkau yang bisa diberikan pada anak.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di 5 provinsi ditemukan 1 dari 7 anak, masih minum susu kental manis setiap hari. Selain itu, ditemukan 28,96% dari total responden mengatakan kental manis adalah susu pertumbuhan.
Salahnya pemahaman ini menyebabkan anak-anak mengalami gangguan dalam pertumbuhannya. Anak-anak mengalami stunting, kurang gizi, karena orang tuanya hanya mengandalkan gizi yang didapat dari konsumsi susu kental manis. Di sisi lain, kandungan gula yang tinggi membuat ancaman obesitas mengintai.
PERAN PAUD DALAM PENCEGAHAN STUNTING
Untuk mengatasi masalah yang terjadi, diperlukan langkah yang signifikan, agar masyarakat dapat mengubah cara pandangnya. Salah satunya melalui PAUD. Informasi dan penyuluhan-penyuluhan yang diberikan secara langsung oleh para guru PAUD, diharapkan dapat memberikan pencerahan pada orang tua, sekaligus anak didik sejak usia dini.
Masyarakat membutuhkan informasi yang benar tentang bagaimana memberikan makanan yang tepat, sesuai dengan usia anak. Bagaimana cara mengolah makanan yang baik dan bergizi dengan harga terjangkau.
Diharapkan dengan penyuluhan-penyuluhan yang diberikan oleh guru PAUD di setiap daerah, dapat menekan dan mengurangi angka stunting di Indonesia. Sehingga ke depannya, anak-anak Indonesia akan tumbuh sehat, cerdas dan ceria.
Kita doakan bersama, ya..
Saya pernah ga nyambung waktu ada salah seorang tetangga bercerita, Ia kecewa putrinya tidak suka 'susu kaleng' dan lebih memilih minta minum susu bubuk.
ReplyDeleteSaya awalnya berpikir susu kaleng adalah susu formula dari brand premium, karena zaman saya kecil susu formula dikenal sebagai susu kaleng (belum dijual dlm kemasan karton).
Eh, ternyata yg di maksud adalah SKM, Jd dia kecewa Krn SKM lebih murah daripada susu bubuk (formula).
Padahal tetangga saya itu termasuk mapan secara ekonomi.
Saya berharap semakin luas edukasi ttg SKM ini agar semakin banyak ortu yg memahaminya.
Iya juga sih gara2 iklan yang kurang tepat banyak yang mengira SKM bisa jadi pengganti susu formula, malah dulu pas masih kecil pas masih beken istilah 4 sehat 5 sempurna biasanya yang jadi susunya ya SKM bukan yang lain
ReplyDelete