Memanjakan Selera di EATZ, Authentic Middle Eastern & Indian Cuisine
Lahir dan dibesarkan di tanah Melayu - Riau, membuat saya terbiasa dengan menu masakan yang sarat bumbu. Apalagi dengan masakan yang namanya kari. Sejak dulu, kari ayam atau kari daging selalu jadi favorit di rumah. Beruntung sekali, saya punya ibu yang rajin masak. Karena ibu lah, lidah ini selalu mengecap aneka masakan yang lezat.
Senangnya lagi, kalau ibu saya masak kari, kami seolah mendapatkan bonus. Mau tau bonusnya apa?Karena ibu selalu menghidangkannya dengan roti jala atau roti canai. Dua-duanya sama-sama lezat jika dipadukan dengan kuah kari, Saking enaknya, sampai nggak sadar menghabiskan berapa potong. Nikmatnya sampai suapan terakhir.
Karena rasa cinta pada makanan yang kaya bumbu itulah sebabnya, mengapa saya semangat banget ketika diajak untuk mencoba menu-menu yang disajikan EATZ.
Eatz adalah resto yang terletak di Jalan Radio Dalam - Jakarta Selatan, yang secara khusus menyajikan menu Authentic Middle Eastern & Indian cuisine dengan kapasitas sekitar 100 orang. Daya tarik pertama adalah suasana yang hangat dan dekorasi yang unik, ala-ala istana raja di negeri seribu satu malam.
MEMANJAKAN MATA & SELERA DI EATZ
Begitu memasuki EATZ, saya langsung happy. Suka dengan gaya tata ruangnya yang timur tengah banget. Langit-langit ruang dihiasi kain-kain cantik yang dibentuk sedemikan rupa, layaknya istana raja. Berbagai pernak-pernik dekoratif menghiasi ruang pembatas, tangga dan sisi dinding. Kata mbak Mellita, pemilik EATZ, semua pernak-perniknya dibawa langsung dari Dubai. Oh ya, naik ke lantai dua, suasananya nggak kalah kece, pengunjung bisa ngobrol santai dan akrab di ruang yang dihiasi dengan tirai dan bantal-bantal dengan motif yang menawan.
Sebagai pembuka, saya dan teman-teman mencicipi minuman khas yang bernama Fulada. Duh, Fulada ini, rasanya enak dan seger banget. Campuran syrup rose, selasih, kismis, almond, susu dan es krimnya bikin saya nggak bisa berhenti. Makin diaduk, rasanya makin sip. Lembut membelai lidah. Padahal, ini baru welcome drink loh.. belum sajian utama.. :D
Menemani Fulada, ada Samosa dengan dua rasa yang berbeda. Yang satu dengan Samosa Chicken dan satunya lagi Samosa Beef. Saya mencoba dua-duanya. Rasanya unik. Apalagi kalau dimakan dengan helaian daun kari atau cabe goreng, kemudian dicelup dengan saus mint. Hm, perpaduan rasanya mengejutkan. Enak bangeet!
Nggak lama kemudian, aneka salad mulai dihidangkan. EATZ punya berbagai menu salad yang bisa dipilih. Masing-masing memiliki rasa yang unik dan khas. Ada Tabouleh, yang berwarna hijau. Ada juga yang berupa campuran buah zaitun, kyuri, irisan roti tipis berupa lembaran yang saya nggak tau apa namanya.
NIKMATNYA LAMB MANDHI & CHICKEN BIRYANI
Sebagai hidangan utama, kedua menu nasi yang sarat aroma rempah ini, memang langsung bikin melek mata. Bentuk nasinya panjang-panjang. Memang sih, berasnya langsung didatangkan dari negeri asalnya. Jadi memang spesial.
Awalnya saya mencoba chicken biryani. Rasa bumbu rempahnya kuat banget. Ketika berpadu dengan kismis dan gurihnya ayam, rasa bumbunya menyatu. Sepertinya ini cocok banget untuk orang yang suka rasa rempah yang agak berat.
Kemudian saya beralih ke Lamb Mandhi. Ya ampuun, yang ini bener-bener menggoda iman. Gagal diet kalau sudah berhadapan dengan ini. Untuk nasi mandhi nya saya sukaaaa bangeet! rasanya nggak seberat nasi biryani. Lebih ringan. Dan, ketika daging dombanya dicomot... heuheu, bumbunya meresap sampai ke dalam daging. Empuk! Huh, Rasanya gak pengen bagi-bagi.. *mendadakpelit ^^
COOKING DEMO DI DAPUR EATZ
Saat perut masih begah karena kekenyangan menikmati menu utama, saya dan teman-teman berkesempatan menyaksikan cooking demo di dapur EATZ di lantai 3.
Chef Hinam adalah owner EATZ. Suami dari mbak Mellita. Mereka berdua memang total banget membangun EATZ. Sama-sama kompak untuk mewujudkan sebuah resto yang memiliki cita rasa makanan khas Timur Tengah yang berkelas namun terjangkau dan cocok di lidah orang Indonesia. hal ini terbukti dari banyaknya pengunjung lokal yang menjadi pelanggan setia EATZ.
Jelang sore, dua masakan selesai didemokan. Cara masaknya seru banget. Cemplung-cemplung bahan, bumbu, aduk-aduk, eh jadii.. *Ya gak secepat itu juga sih, soalnya banyak pertanyaan juga yang harus dijawab sang Chef, maklumlah namanya juga blogger. :)
Perut yang mulai longgar, segera diisi dengan makanan yang baru saja didemokan. Ditutup dengan nikmatnya Maroko Tea hangat. Gelasnya memang kecil, tapi rasa khas yang nikmat menjadi penutup yang sempurna.
Meskipun singkat, menikmati suasana dan sajian di EATZ membuat saya lupa sejenak dengan rutinitas sehari-hari. Lupa dengan hiruk pikuk di jalan raya. Apalagi ketika berada di dapur EATZ. Tentunya akan menjadi sebuah pengalaman yang berkesan buat saya dan teman-teman. Tempat di mana semua kelezatan menunya tercipta.
Oh ya, buat yang tinggalnya jauh dari jalan Radio Dalam, EATZ bisa dikunjungi di AEON Mall BSD loh. Cobain deh cita rasanya yang begitu otentik. Yumm!
Post a Comment
Hai komentar kadang-kadang di moderasi untuk menghindari komentar spam ^^
Terima kasih sudah berkunjung ya.. :)