PERJALANAN MEWUJUDKAN IMPIAN
Tak terasa anak-anak saya sekarang sudah beranjak remaja. Si Kakak sudah di kelas X dan Adek duduk di kelas VIII. Khusus buat Kakak, sekolah di SMK pilihannya benar-benar membuat dia happy. Jurusan Tata Boga adalah impiannya sejak lama.
Saya masih ingat ketika dulu, saat saya masih rajin-rajinnya baking dan sibuk menerima pesanan kue ulang tahun, Kakak yang ketika itu berumur 3,5 tahun, ikutan sibuk dengan segala pernak-pernik kue. Kalau ada pesanan satu kue, pokoknya saya mesti bikin satu kue kecil untuk dia hias sendiri. Belepotannya jangan ditanya deh. Heboh..hehehe.
Ketika duduk di kelas dua SD, Kakak sudah ikutan eskul Cooking Class. Nah, di masa ini dia bener-bener enjoy banget. Bisa dibilang, hari eskul adalah hari yang selalu ditunggu-tunggu. Apalagi kalau hari praktek. Semangat banget. Beberapa yang saya ingat, materi cooking class Kakak waktu itu ada praktek membuat sop buah, nasi goreng, lumpia keju, martabak tahu, onde-onde, kue cubit dan lain-lain. Untuk anak usia SD, bisa membuat makanan seperti ini, tentu saja membuat rasa percaya dirinya meningkat. Untuk seorang ibu seperti saya, jelas membuat hati bahagia dan bangga.
Lain di SD, lain lagi cerita SMP. Setiap hari libur, bisa dipastikan Kakak ada di dapur. Sibuk belajar membuat cilok kesukaannya. Kalau bosan cilok, ganti dengan cilor, cilung, cireng dan cimol. Kalau awal-awalnya keras dan nggak enak, lama-lama dia bisa menemukan takaran yang tepat. Jajalan ala Kakak rasanya enak. Sampai-sampai saya memberinya gelar Ratu Aci karena kesukaannya mengolah tepung aci.
Eh, ternyata, gak cuma mengulik aci aja, Kakak jatuh cinta sama rasa pedas seblak. Setiap sabtu sore, ngajak temennya beli seblak di RT sebelah. Trus tanya-tanya deh gimana cara buatnya. Untungnya Si Ibu baik banget. Kalau Kakak beli, dia disuruh masak sendiri dan dikasih tau bumbu yang harus dimasukin. Hasil berguru dengan Ibu penjual seblak, membuatnya pandai membuat seblak yang enak. Sekarang ibu penjual seblaknya udah pindah sih. Tapi, Kakak beruntung, ilmunya sudah diwariskan.
KERJA SINGKAT DI BISNIS CENTER
Hampir tiga bulan bersekolah di SMK, pengalamannya semakin bertambah. Dua minggu yang lalu, Kakak bertugas di bisnis center selama seminggu. Dengan satu orang teman di kelas X, dibantu dua kakak kelas, mereka mengelola Café sekolah. Pagi-pagi mereka membuat kue yang akan dijual. Selama seminggu, mereka kerjasama membuat menu yang berbeda. Ada brownies, roti, pizza dan aneka cake.
Banyak cerita yang saya dapatkan dari pengalamannya. Rasa lelah membuat berloyang-loyang kue, melayani pembeli, mencuci piring yang menggunung dan membuat orderan minuman, sampai kaki yang pegal karena naik turun tangga mengantar pesanan guru-guru. Nggak Cuma itu, sepulang sekolah, mereka harus belanja dulu ke pasar, lalu balik lagi ke sekolah untuk menyimpan belanjaan sebagai persiapan bahan untuk menu keesokan harinya. Begitu sampai di rumah, tepaaar.. hahahah. Kasian sih. Meski capek, tapi anaknya seneng banget.
Setiap malam saya selalu menjadi pendengar setianya. Memasang ekspresi kagum, saat dia cerita tentang pengalamannya pertama kali mengoperasikan mixer dan oven yang besar.
“mixernya itu Ma, gedee bangeet! Nggak kayak mixer kita.. Pokoknya berkali-kali lipat besarnya mixer kita” tangannya dilengkungkan memeragakan besarnya mixer.
“Apalagi ovennya Ma.., Mama tau nggak, Kakak bikin brownies tuh 4 loyang yang gede. Bikin roti ada kali, 100 buah. Pokoknya ovennya canggih banget!“
Saya mengangguk-angguk, membayangkan dia bekerja dengan benda-benda besar yang canggih itu. Diam-diam terharu. Betapa waktu begitu cepat berlalu.
DULU BAJU SEKARANG PERALATAN RUMAH TANGGA
Pengalaman singkat bekerja di bisnis center sepertinya memang membawa perubahan dalam diri Kakak. Kalau dulu suka banget searching aksesories dan baju lucu di toko online, sekarang ada perubahan besar. Yang dicari adalah peralatan rumah tangga, khususnya perlengkapan masak. Hahaha.. keren ya.
Kalau dulu sibuk melototin baju, sekarang sibuk mencari satu set panci dan pisau yang lengkap. Kakak tuh pengennya punya perlengkapan dapur dengan warna senada. Untungnya, kalau mencari peralatan rumah tangga seperti keinginannya nggak perlu susah-susah. Di website mataharimall semuanya ada dan banyak pilihan. Tinggal sesuaikan dengan harga yang diinginkan.
Untuk pisau juga banyak pilihan. Kata Kakak, pisau itu barang wajibnya anak Tata Boga. Harus punya lengkap, kuat dan nyaman dipakainya. Nggak kayak pisau saya yang cuma ada dua. Hahaha..
Saya yakin, ke depannya, pencarian online di mataharimall ini akan terus berlanjut ke peralatan lain. Mungkin piring saji untuk pelajaran tata hidang atau cetakan kue atau yang lainnya. Selagi ada rejeki, hayuuk aja.. Kakak memang butuh peralatan yang memadai untuk mendukung kegiatannya.
Mengingat kembali masa kecilnya hingga saat ini, rasanya waktu mengalir begitu cepat. Senang melihatnya berproses dari waktu ke waktu. Dari yang tidak tau apa-apa, menjadi tau ini itu. Meski perjalanannya masih sangat panjang, setidaknya dia melakukan semua karena memang suka. Kadang saya berpikir, andai saya nggak peka pada apa yang diinginkannya, mungkin dia nggak akan belajar secepat ini.
Mungkin dia nggak akan bisa melampaui dirinya melakukan sesuatu di luar perkiraan. Seperti pengalamannya mengelola bisnis center yang membuat dia nggak sabar untuk punya bisnis café sendiri.
“Ah, rasanya nggak sabar menyaksikan impian itu tercapai.. Semoga Allah kabulkan ya, Nak..”
( saya ucapkan Aamiin dengan hikmat..)
wew .. kakak keren. semoga jadi chef handal. aamiin!!
ReplyDeleteWah, makasih doanya tante Icuz :)
ReplyDelete