Kota Bersejarah Parapat di Pinggir Danau Toba
Diantara Medan dan Padang, terdapat sebuah kota, penuh sejarah
perjuangan bangsa Indonesia, kota yang juga terletak di tepi Danau Toba yang
mendunia, ialah Parapat. Parapat biasa disebut juga Prapat. Ia merupakan area
di sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon,
Kabupaten Simalungun Sumatera Utara.
Pada Tahun 1990-an daerah ini menjadi lokasi wisata favorit
para turis mancanegara karena keindahan Danau Tobanya. Banyak turis
berisitirahat dan bermalam di hotel yang berada di Parapat saat ingin menikmati
keindahan Danau Toba. Namun krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 membuat
turis yang berkunjung ke area ini berkurang.
Namun pemerintah dan dinas pariwisata berusaha untuk kembali
mengangkat nama Parapat sebagai destinasi wisata favorit di Sumatera Utara.
Keindahan Danau Toba tak menghalangi nilai sejarah yang terdapat di kota ini.
Parapat menyimpan banyak bangunan tua
dengan arsitektur yang indah dan bersejarah.
Di ujung parapat terdapat Tanjung Sipora-pora, untuk menuju tempat
ini jalan berliku dan turun naik menjadi tantangan tersendiri. Di Tanjung
Sipora-pora mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan bangunan tua dengan
arsitektur colonial Belanda. Namun, amat disayangkan bangunannya banyak yang
kurang terawat.
Sebuah bangunan kuno yang berdiri tegak dengan kokohnya di
Ujung Semenanjung yang bertebing sangat curam di kawasan ini terdapat sebuah
bangunan bersejarah, bangunan ini kini menjadi saksi bisu akan perjuangan
bangsa Indonesia. Di tempat inilah Presiden Soekarno tepatnya pada tanggal 1
Januari 1949 di asingkan oleh Kolonial Belanda.
Bangunan ini dikenal dengan Pesanggrahan. Pesanggarahan ini
berukuran 10 M x 20 M dibangun pada tahun 1820. Pesanggrahan ini dikelilingi
oleh halaman yang luasnya mencapai 2 hekatare.Bangunan tersebut cukup kental
dengan gaya arsitektur neoklasik. Arsitektur bangunan dan kuatnya sejarah
semakin menambah keindahan dari Parapat.
Belum lagi jika cuaca di Parapat cerah dan bersahabat, teman-teman akan bisa melihat sunset dengan jelas dengan mata telanjang. Wow ! Its Amazing
!
Sumber Foto : http://www.medan.panduanwisata.id |
Pilihan hotel dan penginapan di Parapat juga banyak tersedia
dan bisa dijadikan tempat peristirahatan, untuk booking hotel di
sekitar Parapat teman-teman bisa mengakses situs booking hotel online Traveloka.
Nuansa sejarah di Parapat bukan saja karena adanya Pesanggrahan
tempat Presiden Soekarno di Asingkan, parapat merupakan asal mula legenda
rakyat Batu Gantung. Batu gantung ini dapat ditemukan di antara tebing-tebing
yang berada di Parapat.
Legenda Batu gantung bercerita tentang dua sejoli yang cintanya
tak disetujui oleh keluarganya. Kemudian dua sejoli tersebut melarikan diri,
karena terdesak mereka hendak terjun dari tebing tersebut. Lalu mereka
bergantungan di sisi tebing tersebut dengan seekor Anjing, dan pada akhirnya
mereka semua menjadi Batu.
Sumber Foto : http://www.gosumatra.com
Danau Toba, Tanjung Sipora-pora, Pesanggrahan tempat
pengasingan Presiden Soekarno, Legenda Batu Gantung, belum selesai memuaskan
dahaga akan wisata yang indah dan menyejarah, di sebelah timur Parapat
terdapat beberapa bangunan berarsitektur colonial Belanda yang saat ini
difungsikan sebagai kantor instansi pemerintahan. Kawasan ini merupakan pusat
dari kota tua di Parapat.
Gaya Arsitektur di Parapat merupakan perpaduan dari tiga unsur
yakni Tradisional, Modern dan Tropis. Puas dengan wisata alam yang indah
seperti Danau Toba, dan wisata sejarah seperti Tanjung Sipora-pora dan
pesanggrahan, tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner khas Parapat,
Sumatera Utara.
Parapat menyimpan kekayaan kuliner yang bisa
membuat teman-teman semua jatuh hati, diantara kuliner khas parapat adalah Lomok lomok,
makanan khas suku Karo. Lomok lomok merupakan masakan daging babi yang dimasak dengan
darahnya dan rempah rempah seperti kunyit, kemiri, tuba, santan, dan lain lain.
Untuk kita yang beragama islam tentu makanan ini tak bisa dicicipi ya. Tapi tak
perlu khawatir masih banyak makanan khas Parapat lainnya yang bisa kita cicipi.
Ikan Naniura adalah salah satu makanan khas lainnya yang bisa
dicicipi, makanan ini merupakan olahan ikan mas yang dimasak dengan bumbu asam,
selain itu ada lagi olahan ikan mas lainnya yaitu ikan naniarsik yaitu ikan mas
yang dimasak arsik.
Kuliner lainnya yang terdapat di Parapat adalah Lapet, dali
(Susu sapi), ikan bakap hopar, sop ikan Danau Toba asam pedas, dan ikan pora
pora goreng, hmmm cukup menggoda lidah bukan?
Parapat. kota kecil antara Medan dan Padang ini menyimpan potensi wisata yang indah dan bersejarah yang patut untuk kita kunjungi. Ingin menikmati keindahan Danau Toba dari sisi lain dan menghayati nilai sejarah yang kuat? Silakan merapat ke Parapat!
seberapa jauh parapat dari danau toba kak?
ReplyDeleteUlasannya sangat menarik. Senang sekali dapat berkunjung ke laman web yang satu ini. Ayo kita upgrade ilmu internet marketing, SEO dan berbagai macam optimasi sosial media pelejit omset. Langsung saja kunjungi laman web kami sboplaza.com ya. Ada kelas online nya juga lho. Terimakasih ^_^
ReplyDeleteDua kali ke Medan dan aku belum pernah ke sini huhuhu
ReplyDeletewaaaah menikmati sunset di Prapat pasti romantis ya Mbak,
ReplyDeletedanau toba adalah danau yang paling terkenal di dunia, pengen suatu saat bisa liburan kesana : )
ReplyDeletewow, fotonya keren banget Mbak, dan ulasannya mengenai kota bersejarah ini juga bagus, : )
ReplyDeleteSebenarnya saya ada saudara di medan, lama tak jumpa, ingin rasanya kembali ke sana, tapi kapan yah?
ReplyDeleteI think that iss one of the so much important info for me.
ReplyDeleteAnd i’m happy reading your article