Bermanfaat Tak Harus Menunggu Hebat
Jujur, kadang dalam hati saya selalu bertanya tentang manfaat apa yang bisa saya bagikan pada orang lain. Kepada sekitar dan juga kepada keluarga. Apalagi kalau ingat ini : Sebaik-baiknya manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Rasanya "Nyess" bangeet :(
"Nyess" ini semakin terasa ketika saya berkunjung ke sebuah blog sahabat, Catatan si Emak, Siti Hairul Dayah. Seorang emak dengan enam orang anak yang masih kecil-kecil. Seorang emak yang berinisiatif membuat Emak School. Padahal rempongnya pasti luar biasa. Ngurusin tugas rumah, belum lagi jadwal home schooling untuk anak-anaknya yang semuanya dilakukan sendiri, dan juga suami tentunya. :)
Tak sengaja saya membaca postingan lamanya tentang kegiatan yang ia lakukan di lingkungan rumahnya. Tanpa banyak cerita, ternyata emak satu ini membuat sebuah kegiatan belajar bersama tetangga. Belajar apa saja yang bisa menambah wawasan dan pengetahuan. Kumpul-kumpul bermanfaat daripada rumpi di siang bolong. Sangat inspiratif. Semakin saya mengenalnya, dua jempol rasanya tak cukup untuk mewakili kekaguman saya.
Tak sengaja saya membaca postingan lamanya tentang kegiatan yang ia lakukan di lingkungan rumahnya. Tanpa banyak cerita, ternyata emak satu ini membuat sebuah kegiatan belajar bersama tetangga. Belajar apa saja yang bisa menambah wawasan dan pengetahuan. Kumpul-kumpul bermanfaat daripada rumpi di siang bolong. Sangat inspiratif. Semakin saya mengenalnya, dua jempol rasanya tak cukup untuk mewakili kekaguman saya.
Saya lantas berpikir tentang lingkungan saya sendiri. Saya termasuk yang jarang keluar rumah. Kalau nggak ada keperluan mendesak, males banget keluar. Berkomunikasi ala saya hanya sekadar memberi senyum ketika bertemu atau berucap "mau ke mana, mbak?" atau "baru pulang ya?"
heuh, basi banget! Kalaupun terjebak ngobrol ketika sedang belanja di tukang sayur, saya memilih untuk mendengarkan. Tapi walau hanya sebatas itu, selama ini hubungan tetap baik. Saya bukan tipe orang yang betah duduk ngerumpi sambil mengawasi anak-anak bermain. Mungkin karena anak saya sudah gede juga. Tapi meski begitu, jauh di lubuk hati saya, saya ingin ada bersama mereka. Melakukan hal-hal yang bisa membuat sesuatu yang produktif dan menghasilkan.
heuh, basi banget! Kalaupun
Kembali lagi kepada keinginan yang menggelitik untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain, tampaknya saya harus menggali lebih dalam tentang apa yang bisa saya lakukan. Salah bila berpikir, hanya orang hebat dan kuat yang bisa memberi manfaat. Sebaliknya bermanfaat itulah yang otomatis membuat seseorang menjadi hebat. Mampu mengalahkan keinginan diri sendiri untuk berbagi pada orang lain.
Terima kasih kepada si mamak Siti Hairul Dayah. Emak keren yang juga jago memanah. Tulisan-tulisannya membuka mata saya untuk menjadi lebih baik lagi. Belajar bahwa hidup harus diisi dengan kebajikan, beribadah sebaik mungkin dan berkarya sekeren mungkin.
Keep Inspiring ya, mak :)
Memang, mak Irul ga jauh- jauh dengan ikon Gajah ^^
ReplyDeleteSemua orang pasti punya manfaat bagi orang lain. Karena itu memang udah jodohnya. ^^
ReplyDeletekita bisa bermanfaat, setiap orang, dalam setiap laku kita
ReplyDeleteMak Gantut ya?! Hihihi... saya juga bangga kenal Mbak Irul...
ReplyDeleteBanyak belajar dari beliau...
bisa mb... setiap orang bisa memberi manfaat dalam bentuk apapun.. aamiin..
ReplyDeletesemoga saya pun bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk sesama, amin..
ReplyDeleteEmak yang satu ini juga sukses memanah hatiku #eeeeh :)..
ReplyDelete