Kenali TB, Yuk! ( Bagian 1 )
Peringatan Hari TB sedunia tanggal 24 Maret kemaren, mengingatkan saya tentang Workshop yang saya ikuti awal bulan lalu di Hotel Aston Tropicana Bandung. Jujur, sebelum ikut Workshop, saya cuma tahu sekilas tentang penyakit Tuberkulosis yang biasa disingkat TB. Yang biasa menyerang paru-paru dan selalu beresiko pada orang yang merokok. Ternyata saya salah. TB tak hanya menyerang paru-paru, tapi bisa menyerang organ tubuh lainnya seperti selaput otak,mata, hati, usus, kelenjar getah bening, tulang, kulit dan lainnya. TB bisa berakibat fatal kalau tidak segera ditangani. Bahkan bisa menyebabkan kematian.
Buat teman-teman yang belum tahu, kita kenali seluk-beluk TB,yuk..
Semakin banyak yang mengerti, semakin mudah untuk menyebarkan informasi ke masyarakat luas.
Semakin banyak yang mengerti, semakin mudah untuk menyebarkan informasi ke masyarakat luas.
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Kuman ini ditularkan melalui udara, langsung dari penderita kepada orang yang berada disekitarnya melalui percikan air ludah atau dahak yang dikeluarkan pada saat batuk, bersin atau berbicara.
Bisa dibayangkan seandainya penderita tidak menyadari dirinya mengidap TB, lalu bergerak bebas ke berbagai area. Menularkan kepada orang dewasa dan anak-anak.
Apalagi, dengan potensi seorang pengidap TB yang dapat menularkan 10 sampai 15 orang setiap tahunnya. Tanpa memandang usia, baik itu bayi baru lahir, orang tua dan juga ibu hamil. Kemudian orang yang tertular, menularkan juga kepada orang lain. Begitu terus sampai meluas.Bisa dibayangkan betapa banyak orang yang akan tertular.
Yang memprihatinkan, saat ini Indonesia masuk dalam peringkat lima besar dunia, sebagai negara dengan penderita TB terbanyak. Huuu, sedih rasanya. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat kita dalam melakukan pencegahan ataupun pengobatan yang seharusnya rutin dilakukan.
Selain itu, soal lingkungan tempat tinggal yang padat dan kebiasaan buruk lainnya sangat memungkinkan untuk kuman TB berkembang. Padahal penyakit TB bisa disembuhkan.
~Apa yang harus dilakukan bila seseorang positif mengidap TB?
Hm, seringkali hal yang menyakitkan justru terjadi di lingkungan keluarga sendiri. Beberapa kasus, pasien TB malah dikucilkan. Bahkan tak bisa lagi beraktifitas seperti biasa. Padahal, pasien TB butuh pengawasan dan disiplin untuk minum obat. Mengapa butuh kedisiplinan?
Karena pada tahap awal, pasien tidak boleh absen minum obat selama 6 sampai 8 bulan. Karena kuman TB tidak gampang mati seperti kuman lain. Jadi butuh waktu lama untuk melenyapkannya. Sekali saja pasien lupa minum obat, maka penyakitnya akan menjadi kebal terhadap obat. Status penyakit TB akan berubah menjadi TB- MDR atau Multi Drug Resistant Tuberculosis. Waktu pengobatan menjadi lebih lama, yaitu18-24 bulan, dengan obat yang berbeda ditambah dengan suntikan selama 6 bulan tanpa jeda.
Di sinilah pentingnya Pengawas Minum Obat atau PMO untuk seorang pasien TB. Selain untuk memastikan bahwa pasien benar-benar meminum obatnya, juga untuk mendampingi dan memberikan motivasi menuju kesembuhan. Apalagi obat yang diminum terkadang menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, pusing, diare dan nyeri otot dan tulang. Bila tidak didampingi, pasien akan mudah menyerah untuk melanjutkan pengobatan.
PMO ini dapat direkrut dari kader, petugas kesehatan, anggota keluarga, kerabat dekat, teman atau tetangga. PMO diharapkan dapat menjadi sahabat bagi penderita TB sampai dinyatakan sembuh. Dan yang paling utama tentunya dukungan keluarga juga mempunyai peran penting bagi pasien untuk tetap semangat.
Gejala TB-MDR sama dengan gejala TB biasa, hanya kuman penyebabnya sudah kebal obat.
Bagaimana pencegahan penularan penyakit TB atau TB-MDR?
Seorang penderita TB harus mempunyai kesadaran dalam dirinya untuk:
Selain kesadaran pasien TB untuk disiplin minum obat dan menjaga diri agar tidak menularkannya pada orang lain. Masih ada yang dapat kita lakukan untuk mencegah berkembangnya kuman TB.
Yaitu dengan melakukan gaya hidup sehat. Di antaranya:
Dengan kesadaran bersama, TB bisa dicegah, TB bisa disembuhkan.
#SahabatJKN #LawanTB
Selain itu, soal lingkungan tempat tinggal yang padat dan kebiasaan buruk lainnya sangat memungkinkan untuk kuman TB berkembang. Padahal penyakit TB bisa disembuhkan.
~Apa yang harus dilakukan bila seseorang positif mengidap TB?
Hm, seringkali hal yang menyakitkan justru terjadi di lingkungan keluarga sendiri. Beberapa kasus, pasien TB malah dikucilkan. Bahkan tak bisa lagi beraktifitas seperti biasa. Padahal, pasien TB butuh pengawasan dan disiplin untuk minum obat. Mengapa butuh kedisiplinan?
Karena pada tahap awal, pasien tidak boleh absen minum obat selama 6 sampai 8 bulan. Karena kuman TB tidak gampang mati seperti kuman lain. Jadi butuh waktu lama untuk melenyapkannya. Sekali saja pasien lupa minum obat, maka penyakitnya akan menjadi kebal terhadap obat. Status penyakit TB akan berubah menjadi TB- MDR atau Multi Drug Resistant Tuberculosis. Waktu pengobatan menjadi lebih lama, yaitu18-24 bulan, dengan obat yang berbeda ditambah dengan suntikan selama 6 bulan tanpa jeda.
Di sinilah pentingnya Pengawas Minum Obat atau PMO untuk seorang pasien TB. Selain untuk memastikan bahwa pasien benar-benar meminum obatnya, juga untuk mendampingi dan memberikan motivasi menuju kesembuhan. Apalagi obat yang diminum terkadang menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, pusing, diare dan nyeri otot dan tulang. Bila tidak didampingi, pasien akan mudah menyerah untuk melanjutkan pengobatan.
PMO ini dapat direkrut dari kader, petugas kesehatan, anggota keluarga, kerabat dekat, teman atau tetangga. PMO diharapkan dapat menjadi sahabat bagi penderita TB sampai dinyatakan sembuh. Dan yang paling utama tentunya dukungan keluarga juga mempunyai peran penting bagi pasien untuk tetap semangat.
Gejala TB-MDR sama dengan gejala TB biasa, hanya kuman penyebabnya sudah kebal obat.
- Batuk berdahak lebih dari dua minggu
- Demam
- Batuk darah
- Nyeri di dada
- Berkeringat di malam hari tanpa beraktifitas
- Nafsu makan dan berat badan menurun
Seorang penderita TB harus mempunyai kesadaran dalam dirinya untuk:
- Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau sapu tangan ketika batuk atau bersin, kemudian membuangnya ke tempat sampah tertutup.
- Tidak membuang ludah dan dahak ke sembarang tempat.
- Menggunakan air dan sabun untuk mencuci tangan, kemudian keringkan.
- Ketika kontak dengan orang lain gunakan masker yang disediakan.
Selain kesadaran pasien TB untuk disiplin minum obat dan menjaga diri agar tidak menularkannya pada orang lain. Masih ada yang dapat kita lakukan untuk mencegah berkembangnya kuman TB.
Yaitu dengan melakukan gaya hidup sehat. Di antaranya:
- Makan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Menjemur alas tidur agar tidak lembab
- Membuka jendela agar rumah mendapatkan sinar matahari dan udara segar.
- Olah raga teratur
- Tidak merokok
- Memberi suntikan BCG untuk anak di bawah 5 tahun
Dengan kesadaran bersama, TB bisa dicegah, TB bisa disembuhkan.
#SahabatJKN #LawanTB
Karena info2 TB, sekarang kalau ada orang bersin yang tidak dikenal langsung minggir. Bukannya nggak sopan, tp orang tsb yg nggak care, bersin kok nggak ditutup atau mengalihkan muka ke arah lain. Kalau ada virus TBnya gimana. Semoga masyarakat yg kurang mampu & menderita TB dibantu pemerintah ya mak :))
ReplyDeleteNah, itu dia masalahnya,kesadaran akan etika batuk ini yang harus digalakkan. Pengobatannya lama dan menjalaninya pun sangat-sangat membutuhkan kesabaran.
DeleteAamiin..,untuk harapannya mak, saat ini pemerintah kita sedang jemput bola. Mencari penderita TB untuk menjalani pengobatan..
TB terdengar sebagai penyakit mengerikan ya mbak.. Namun tentu dengan pola hidup bersih dan info-info yang kita dapat kita bisa mencegah juga mengobatinya.. Semoga kita dan anggota keluarga kita hidup sehat.
ReplyDeleteMakasih infonya.
Aamiin, Iya mbak, kembali kepada kesadaran kita masing-masing. Semoga info ini bermanfaat.
DeleteMakasih udah mampir ya.. :))
Bisa di sembuhkan asal disiplin ya
ReplyDeleteIya, disiplin dan sabar :)
DeleteMembuka jendela rumah lebar-lebar itu penting ya, Mbak. Di perumahan ada beberapa rumah yang jendelanya tak pernah dibuka sama sekali karena nyaman dengan AC.
ReplyDeleteIya, pak..keliatan sepele tapi ternyata membawa pengaruh yang sangat besar. Kuman-kuman akan mati kena sinar matahari. Semoga warga perumahan sadar ya,pak..
DeleteTerima kasih sudah berkunjung :)
Memang tuberculosis salah satu penyakit yang cukup berbahaya nih... Ya ndak cuman mengetahui gejala-gejalanya saja sih, sama kudu tahu cara pengobatannya. ^_^
ReplyDeletesemakin banyak tulisan tentang TB. Semoga juga bikin kita semua sadar tentang bahaya TB dan bagaimana caranya supaya bisa sembuh, ya
ReplyDelete