Belajar Public Speaking di Warung Komando
Yeaay.. Saya senang sekali waktu BRID, Blogger Reporter Indonesia, sebuah Komunitas Blogger yang saya ikuti, mengadakan acara Kopdar #BriDiscuss1 yang bertajuk Speak Up Your Mind, dengan dua narasumber, Muchlis Anwar dan Dr. Rulli Nasrullah. Kedua narsum ini udah malang melintang di dunia Public Speaking. Jadi, rugi banget kalau saya nggak memanfaatkan kesempatan berharga, menimba ilmu pada mereka.
Acara yang diadakan hari Sabtu, tanggal 18 Oktober 2014 di Warunkomando milik Eko Patrio yang terletak di Jl. SaharjoNo.1 Tebet Jakarta Selatan, dipandu oleh MC mbak Edrida Pulungan. Acara berjalan cukup atraktif. Seru, menarik dan penuh canda tawa. Meski sebenarnya saya menyesal karena datang terlambat. Gimana nggak nyesel ya.. Saya nggak menyaksikan gimana pemilik Resto, Viona Rosalina bercerita tentang sejarah Warunkomando yang unik itu. Tapi, sudahlah.. lain kali saya nggak mau terlambat lagi.
mbak Viona dan mbak Edrida sebagai MC |
Saat saya datang, ternyata acara sudah dimulai dan sesi pertama diisi oleh Muchlish Anwar. Pembicara keren yang biasa dipanggil Bang Ulish ini tiba-tiba mengagetkan saya yang baru beradaptasi dengan suasana. *Sayakan telaaat..
Saya kaget waktu diminta untuk maju. Bang Ulish meminta saya untuk berbagi pengalaman ketika saya didaulat untuk menjadi MC di acara Sunday Sharing. Waktu itu saya memang gugupan. Kadar kegugupan saya sangat tinggi. Bisa dibilang, baru bayangin acaranya aja, badan saya udah panas dingin..hehehe Pokoknya paraah.
Sadar dengan kegugupan yang saya miliki, saya belajar dengan Bang Ulish. Rajin bertanya tentang apa yang harus saya lakukan. Beliau merespon saya dengan positif. Meyakinkan terus, bahwa saya bisa. Dan ternyata memang saya bisa.
Jadi, waktu saya maju, saya ceritakan semua pengalaman saya apa adanya. Walaupun agak malu-maluin, udah segede (baca:tua) ini masih nggak berani ngomong. Alhamdulillah saya sudah banyak kemajuan. Rasa gugup itu sudah jauh berkurang. Selanjutnya saya cukup santai.*terima kasih ya, pak guru.. :)
Ternyata, bicara di depan publik nggak hanya sekadar bicara. Bang Ulish menjelaskan beberapa hal yang harus dikuasai oleh seorang Public Speaker. Ada intonasi yang akan membuat gaya bicara kita nggak monoton. Ada juga gerak tubuh yang akan membuat kita luwes. Katanya lagi, saat kita bicara di depan publik, perhatian pendengar hanya 7% pada apa yang sedang dikatakan. Kemudian 38% pada intonasi suara dan 55% pada gerak tubuh. Bayangkan kalau kita bicara tanpa salah satunya. Biasanya sih, pada bosan dan ngantuk, ada juga yang malah ngobrol atau sibuk dengan handphonenya. Padahal nggak lagi ngetwitt.
Betul juga, terasa bedanya saat Bang Ulish bicara, intonasinya jelas, nggak bikin ngantuk dan gerak tubuhnya bikin kita tertarik sama apa yang lagi diomongin. Apalagi setelah selesai dengan materinya, Bang Ulish meminta beberapa teman maju ke depan untuk uji nyali, praktek ngomong lengkap dengan intonasi dan gerak tubuh seperti yang udah disampaikan. Seru dan penuh tawa karena banyak juga yang masih grogi ketika mempraktikkannya. Mau tau rahasianya biar nggak grogi?
Kata Bang Ulish, mudah saja. Cukup dengan sering-sering latihan.
Selanjutnya sesi kedua oleh Dr. Rulli Nasrullah yang akrab dipanggil Kang Arul. Pembicara kocak ini menjelaskan beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat berbicara di hadapan audiens. Diantaranya tentang pentingnya beradaptasi dengan lingkungan tempat kita berada. Sangat penting untuk memahami kondisi yang sedang dihadapi. Kemudian cepat tanggap dengan segala kemungkinan yang mungkin terjadi.
Ya, terkadang semulus apapun kita menyiapkan segala sesuatu, ada aja kendala yang nggak disangka-sangka. Pembicara harus punya strategi untuk menghadapi situasi apapun. Misalkan saat mau bicara, ada kendala tekhnis dengan Sound System. Atau malah mati lampu dan nggak ada Genset. Saat seperti itulah seorang pembicara harus fleksibel mengikuti keadaan dan tetap menjaga performanya agar tetap terjaga.
Ya, terkadang semulus apapun kita menyiapkan segala sesuatu, ada aja kendala yang nggak disangka-sangka. Pembicara harus punya strategi untuk menghadapi situasi apapun. Misalkan saat mau bicara, ada kendala tekhnis dengan Sound System. Atau malah mati lampu dan nggak ada Genset. Saat seperti itulah seorang pembicara harus fleksibel mengikuti keadaan dan tetap menjaga performanya agar tetap terjaga.
Usai dengan penjelasannya, Kang Arul juga menantang beberapa orang Blogger untuk berani maju ke depan bermain games. Berperan sebagai penjual tusuk gigi yang harus memikat hati calon pembelinya. Hadiahnya nggak tanggung-tanggung, ada voucher umroh sebesar 2,5 juta.
Saya, nggak tahan untuk nggak ikut serta. Padahal nggak kebayang gimana caranya jualan tusuk gigi. Modal nekat aja. Meski nggak menang, pengalaman praktik langsung dari pakarnya menambah wawasan saya.
Saya, nggak tahan untuk nggak ikut serta. Padahal nggak kebayang gimana caranya jualan tusuk gigi. Modal nekat aja. Meski nggak menang, pengalaman praktik langsung dari pakarnya menambah wawasan saya.
Puas modal nekat dan nggak berhenti ketawa di acara games, acara dilanjutkan makan siang yang menggugah selera dan diakhiri dengan acara foto bersama. Foto-fotonya berlangsung seru dan sempat gotong-royong menggeser beberapa kursi, biar leluasa bergaya. Namanya juga blogger, kalau nggak narsis nggak keren. Terima kasih untuk Brid, bang Ulish dan kang Arul. Senang rasanya karena ilmu tentang Public Speaking nambah lagi.
Sampai jumpa di BriDiscuss selanjutnya, ya..
Sampai jumpa di BriDiscuss selanjutnya, ya..
Tambah ilmu tambah pede Adinda. Kalau menyanyi juga kudu menguasai ilmu ini.
ReplyDeletesaya lihat fotonya di grup, seru banget kelihatannya Mak. Sayangnya hari kerja, jadi saya nggak bisa ikut. InsyaAllah kalau weekend acaranya, saya bisa ikutan.
ReplyDeleteUntuk bicara di depan orang banyak, terus terang saya juga masih grogi, karena saya biasanya bicara di depan anak-anak SD-SMA, jadi kalau yg usianya di atas mereka, ya seminggu sebelumnya saya sudah belajar kata-kata yg akan diucapkan dan nada pengucapannya.. hehehe.
Pengen ikutan deh, biar lancar berbicara didepan orang banyak. Suka masih gugup soalnya ;)
ReplyDeleteaku suka lupa buka group nih mak
ReplyDeleteEko nya nggak ada ya? Kalau maju cerita sih berani aja, tapi habis itu ngeblank hahahaaa
ReplyDeleteKelancaran Public Speaking berbanding lurus dengan jam terbang juga sih menurutku.
ReplyDeleteEnvy to the max ih sama ibukota, sering banget ya bisa dapet tambahan ilmu macam gini :) Aku juga mau lho belajar public speaking, secara aq ini kan kadar pemalunya tinggi banget :)
ReplyDeleteFoto vionanya mana ya mak ??
ReplyDeleteAh..seru banget acaranya, sayang nih pas acara ini gak bisa ikutan :(
ReplyDeletekereeen acaranya yaaa...kebayaang dong serunyaaaa...aku pengen nih ikut yang begini...apalagi kopdar dengan temen-temen...seru bangeeet pastinya..kangen mak wayaaa :)
ReplyDeleteaku selalu mendukung acara yang terbaik untuk para blogger..he
ReplyDeleteseruu dan tambah ilmu pastinya ya mak ;)
ReplyDeleteTambah ilmu dan bisa kopdar rame-rame ya mak Waya :)
ReplyDeleteAku kayaknya keder kalau ngomong di depan gitu. Plus, tangannya bingung mau digerakkin kmn. :D
ReplyDeleteKeren ya Mak acara2 blogger seperti ini. Mempererat persaudaraan juga nambah ilmu
ReplyDeleteboleh juga nih.. bisa ngumpul2 sambil belajar bahasa..
ReplyDeletepasti mantap tuh.. ditambah lagi dapat temen2 baru :D
jadi pngn ikut juga nih..hehe