Tergoda Pedasnya si Bebek Judes
Saya suka makan masakan pedas. Tapi bukan yang pedas banget ya. Nggak kuat kalau harus nahan kerongkongan yang terasa panas. Mata berair, keringat mengalir deras dan telinga seperti berasap. Makanya saya agak malas kalau harus makan makanan pedas bareng teman-teman, malu dan takut jadi bulan-bulanan. Yang lain pada makan cantik, saya sibuk ngelap keringat. Haah, enggak deh. ^^
Tapi saat saya dan kumpulan Emak2 Blogger dapat kesempatan untuk mengunjungi Bebek Judes Resto dari sang Owner Adhi Widianto, untuk nyobain masakan bebeknya. Saya nggak nolak. Bukan karena gratis aja, tapi juga karena rasa penasaran dengan namanya yang terkesan judes banget. Selain itu saya memang suka banget bebek goreng. Dan lucunya saya nggak kepikiran kalo Bebek Judes itu ternyata singkatan dari Bebek juara Pedes. Saya jadi penasaran. Apalagi tulisan yang ada di logonya di buat dari rangkaian cabe-cabean. Pengen tau seberapa kuat saya nahan pedesnya.
Dari depan Resto, aroma Bebek goreng benar-benar menggoda.Apalagi pas banget waktu makan siang. Saya dan teman-teman
ngobrol santai dengan mas Adhi dan istrinya yang ramah, tentang sejarah berdirinya si Bebek Resto sambil menunggu pesanan datang. Ternyata bebek judes resto tercipta tahun 2011. Masih abege, tapi cukup bikin kita berdecak kagum dengan konsep modern minimalisnya. Seisi ruangan terkesan segar, ceria dan bikin kita semangat dengan warna merah dan kuning cerah. Apalagi cabang-cabangnya sudah ada di beberapa tempat. Bekasi, Depok, Tanggerang, Bandung, Cirebon, Bogor, dan Semarang. Jadi yang penasaran dengan rasanya tinggal meluncur ke cabang terdekat.
Oh, ya.. saya sempat tertawa geli membaca daftar menu dengan nama yang menggelitik. Ada spesial menu bebek
perawan Kramazz. Hihiiiii, pikiran saya langsung membayangkan bebek lucu berbadan langsing dan cantik sedang keramas.Nah! *ngayal banget ya saya^^
Untuk menu pilihan, nggak usah kuatir. Pilih aja yang mana yang bikin ngiler. Kalau saya sih semuanya. Ada bebek goreng, bakar, gejrot, kremes, sambal ijo atau merah dengan pilihan tiga macam sambal yang menggoda. sambal mangga, sambal terasi dan sambal judes. Tapi yang menggoda banget sih,seperti yang saya jelaskan tadi, ada menu si bebek perawan kramazz yang ternyata adalah pelesetan dari kremess.hihiii, ada-ada aja ya..
Nggak lama pesanan saya datang. Sebelumnya sempat ragu mau milih menu bebek perawan kramaz atau bebek perawan goreng sambal ijo. (Mikir sebentar, sambil ngitung kancing^^) Akhirnya saya pilih bebek perawan goreng sambal ijo. Ternyata bebek perawan itu ukurannya lebih besar. Sambal cabai hijau yang menutupi permukaan si bebek goreng yang harum menggoda langsung membuat saya ngiler. Nggak kuat iman deh kayaknya. Jadi langsung makan aja.
Glek! tenggorokan rasanya tercekat waktu saya nyicip daging bebek yang saya colek dengan sambal judes.
Suapan pertama rasanya bikin saya pengen garuk-garuk kepala. Suapan kedua pedasnya mulai nendang, eh ketiga nonjok..keempat saya cegukan. Hahahaha... entah kenapa kalau makan makanan yang pedasnya di atas level kemampuan saya, pasti langsung cegukan.
Huuuft, selanjutnya keringat saya mengalir secara spontan. Pedasnya nonjok banget, tapi daging bebeknya enaaak. Nggak ada amis-amisnya, nggak ada bulu-bulunya. Rasanya pengen makan lagi dan lagi. Nggak bisa berhenti sampai semua ludes. Sampai bebek perawan saya tinggal tulang belulang. Bumbu bebeknya memang terasa meresap sempurna. Nggak heran kalau semuanya pindah ke perut dengan sukses. Kalau di rumah saya jamin tulangnya juga saya gigit-gigitin deh.^^
Jangan di tanya ya, gimana penampakan saya abis makan si bebek. Seperti yang saya jelaskan di awal tadi, itu benar-benar terjadi. Keringat mengucur deras, bibir merah dan nyaris dower, pipipun ikut merona. Mending merona cantik, iiy nggak ada cantik-cantiknya deh. Jilbab saya sampe miring karena saya sibuk elap keringat, garuk-garuk kepala dan lebih malu-maluin lagi, punggung saya juga ikutan basah. Aiiih, bebek judes ini benar-benar bikin saya rela nggak jaim deh. Padahal, emak-emak lainnya makan dengan cantiknya.
nggak apalah, saya rela demi merasakan sensasi makan pedasnya.
(Foto bareng owner Bebek Judes Resto) |
Sensasi makan pedas, memang cuma ada di sana!
"Tulisan Ini Diikutsertakan Pada Giveaway Sensasi Makan Bebek Pedas"
Jadi tambah pengen mak
ReplyDeletekeringetan makannya ya mak :)
ReplyDeletePas asap keluar dr telinga, terua disiram pke air. Hihuhu
ReplyDeleteSemoga si Judes sampai Banjar ah1. :)
terima kasih untuk partisipasinya. tercatat :)
ReplyDeleteKayaknya saya tertarik sama bebek gejrot deh, hmmm....
ReplyDeleteMaaak, aku jadi bisa memutuskan akan makan apa malam ini, yuuuk ngitung kancing
ReplyDeleteMak Ika Koentjoro : hihiiii... nambah aja mak. makasih udah mampir ya :)
ReplyDeleteLidya - Mama Cal-Vin : iya banget, keringetan kalo makan. Basah maak..hahaha
Idah Ceris : Jangan siram pake aer,,hahaha
semoga si judes cepat sampe sana ya, mak :)
Keke Naima : iya mak, terimakasih ya :)
Akhmad Muhaimin Azzet : Boleh-boleh, silahkan di coba ya :)
Astin Astanti : Mak.., meluncur ke judes terdekat aja, biar berasap kayak aku..hiiihihiii